Sastra dan Bahasa

Sastra dan Bahasa

Rabu, 13 Desember 2017

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KEBIJAKAN PARIWISATA TERHADAP ALAM, BUDAYA, SOSIAL PENDIDIKAN, EKONOMI MASYARAKAT Kebijakan Pariwisata dan Dampaknya

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KEBIJAKAN PARIWISATA TERHADAP ALAM, BUDAYA, SOSIAL PENDIDIKAN, EKONOMI MASYARAKAT

Kebijakan  Pariwisata dan Dampaknya

Tugas ini untuk memenuhi Matakuliah Manajemen Pariwisata



Atikah Hidayati
1410721006




Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas
Padang
2017
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kepariwisataan suatu negara atau tempat, tidak akan berkembang apabila tidak didukung oleh pemerintah setempat. Ketika wisata alam air terjun Lembah Anai dengan airnya yang jernih pemandangannya yang indah dianugerahkan oleh Tuhan, apabila akses transportasi menuju kesana tidak ada maka wisata itu akan sedikit pengunjung atau tidak berkembang. Namun apabila transportasi, pengeinapan, tempat makan, tempat beribadah disediakan dengan baik, tentu saja sektor pariwisata Air Terjun Lembah Anai semakin meningkat yang akan berdampak kepada perekonomian, pendidikan, sosial dan politik masyarakat lokal yang tinggal dekat dengan tempat wisata Lembah Anai. Begitulah sedikit contoh pentinganya kebijakan dalam pengelolaan pariwisata.
Perkembangan kawasan pariwisata  tidak akan tumbuh begitu saja tanpa ada suatu usaha. Karena itulah maka ketersedian sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk pengembangan sektor kepariwisataan dan agar dapat menjadi salah satu sektor andalan. Namun,  Kualitas lingkungan merupakan bagian penting dari industri wisata. Bagi pengembang dan penyelenggara kegiatan wisata, kualitas lingkungan harus mendapatkan perhatian utama. Wisata adalah industri yang terkait dengan tujuan wisata dengan karakter-karakter keindahan, keseimbangan, natural, kesehatan, dan kualitas lingkungan yang terjamin. Saat ini, kata “lingkungan” sering muncul sebagai salah satu kunci sukses pengembangan wisata. Dalam pandangan yang terbatas, terminologi lingkungan banyak mengacu kepada fisik alamiah. Misalnya, bentuk alam dan wisata fisik buatan manusia, seperti pos-pos pengamatan, kolam renang buatan, atau bangunan-bangunan penunjang aktifitas wisata lainnya. Faktor sosial dan budaya dipertimbangkan sebagai suatu hal penting dalam industri wisata. Kualitas lingkungan meliputi kualitas pemandangan alamiah bisa menjadi penentu menurun tidaknya aktifitas manusia. Keindahan dan kenyamanan daerah tujuan wisata, seperti keindahan pemandangan alam, sturuktur  alamiah seperti air terjun dan sungai, air bersih, udara segar, dan keanekaragaman spesies, kuailitasnya bisa memburuk karena aktifitas manusia (pengunjung). Menurut hukum permintaan wisata, kualitas lingkungan merupakan bagian penting dari suguhan-suguhan alamiah. Dengan demikian, pemeliharaan terhadap kualitas lingkungan menjadi syarat wajib bagi daya tahan terhadap kompetisi pemilihan tujuan wisata oleh wisatawan. Jika kualitas suatu daerah tujuan wisata menurun, maka lama kelamaan tempat itu akan diabaikan pengunjung.

2.2 Permasalahan
1. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap kepariwisataan Indonesia saat ini?
2. Apa saja dampak positif dan negatif yang timbul dari kebijakan pariwisata terhadap alam, budaya, sosial dan pendidikan, ekonomi masyarakat?
2.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja kebijakan pemerintah terhadap kepariwisataan saat ini?
2. Mengetahui dampak positif dan negatif yang timbul dari kebijakan pariwisata terhadap alam, budaya, sosial dan pendidikan, ekonomi masyarakat?
2.4 Metode
Metode penulisan yang dipakai dalam makalah ini adalah metode kepustakaan, melakukan review terhadap beberapa jurnal dan referensi terkait mengenai topik yang akan dibahas. Sehingga, dapat ditarik suatu kesimpulan dan hasil dari analisis yang telah dilakukan. Metode analisis yang dipakai adalah metode analisis deskriptif. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif.
BAB II
Pembahasan
1. Kebijakan Kepariwisataan Indonesia
Sesuai dengan undang-undang NO. 9 Bab I pasal 1 berbunyi :
“Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengawasan pariwisata, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta serta masyarakat. (UU No. 9. tahun 1990)”. Bab I. pasal 1).
“Dari batasan tersebut diatas tampak bahwa prinsip kepariwisataan dapat mencakupi semua macam perjalanan, asal saja perjalanan tersebut dengan bertamasya dan rekreasi. Dalam hal ini diberikan suatu garis pemisah yang menyatakan bahwa perjalanan tersebut tidak bermaksud untuk memangku suatu jabatan disuatu tempat atau daerah tertentu sebab perjalanan terakhir ini dapat digolongkan kedalam perjalanan bukan untuk tujuan pertamasyaan atau pariwisata. Artinya semua urusan dan kegiatan ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat disebut Kepariwisataan”.
Suatu langkah kebijakan yang diputuskan pemerintah sangat berpengaruh terhadap dampak kedepan pariwisata suatu daerah, setiap daerah memiliki keputusan yang berbeda-beda dalam membenahi tempat wisatanya. Peran pemerintah yang sangat penting terutama dalam melindungi wisatawan dan memperkaya atau mempertinggi pengalaman perjalanannya. Peran atau peraturan – peraturan yang penting yang harus dibuat penerintah untuk kepentingan tersebut adalah:
1. Peraturan perlindungan wisatawan terutama bagi biro perjalanan wisata yang mengharuskan wisatawan untuk membayar uang muka ( deposit payment ) sebagai jaminan pemesanan jasa seperti akomodasi,tour dan lain-lain
2. Peraturan keamanan kebakaran yang mencakup pengaturan dengan jumlah minimal lampu yang ada dimasing-masing lantai hotel dan alat pendukung keamanan lainnya
3. Peraturan keamanan makan dan kesehatan yang mengatur mengenai standar kesehatan makanan yang disuguhkan kepada wisatawan
4. Peraturan standar kompetensi pekerja-pekerja yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus seperti pilot, sopir dan nahkoda
Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam seperti:
1. Flora dan Fauna yang langka
2. Air tanah dan juga udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu bahakan merusak suatu ekosistem
Penerapan semua peraturan pemerintah dan undang-undang yang berlaku mutlak dilaksanakan oleh pemerintah. Didalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berncana secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh manpaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial dan kultural.
Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata secara umum adalah membuat infrastruktur (tidak hanya bentuk fisik), memperluas berbagai fasilitas, kegiatan koordinasi antar pejabat pemerintah dengan pihak wisata, pengaturan dan promosi internasional. Hampir diseluruh daerah Indonesia terdapat potensi pariwisata, maka harus diperhatikan adalah sarana transportasi, keadaan infrastruktur dan sarana-sarana pariwisata.
2. Dampak Positif dan Negatif yang Timbul dari Kebijakan Pariwisata Terhadap Alam, Budaya, Sosial, Pendidikan, Ekonomi Masyarakat
A. ALAM
ü  Dampak Positif
a. Hewan langka yang hampir punah mulai dilestarikan dengan berbagai cara agar menarik turis, contoh hewan panda yang telah berhasil dikembang biakkan dan terhindar dari kepunahan.
b. menyuburkan tanah yang tandus agar dapat menjadi lahan pertanian atau kebun sehingga dapat dijadikan tempat wisata alam
c. menanami lahan dengan jenis pohon yang menarik contoh pohon pinus sehingga menambah keindahan tempat tersebut sehingga dapat dijadikan tempat spot foto untuk pernikahan misalnya.


o   Dampak Negatif
a. Air mendapatkan polusi dari pembuangan limbah mencuci pakaian, alat makan tamu. Limbah-limbah itu mencemari laut, danau dan sungai. Air juga mendapatkan polusi dari buangan bahan bakar minyak alat transportasi air seperti dari kapal pesiar. Air sungai, danau tidak bisa menjadi tempat wisata lagi, atau tempat berenang alami.
 b. Perjalanan menggunakan alat transportasi udara sangat nyaman dan cepat. Namun, angkutan udara berpotensi merusak atmosfir bumi. Selain polusi udara kendaraan juga menimbulkan kebisingan. Akibat polusi udara dan polisi suara, maka nilai wisata berkurang.
c. Dampak negatif dari pariwisata. Pembangunan fasilitas wisata di pantai dan pulau, pendirian prasarana (jalan, listrik, air), pembangunan infrastruktur (bandara, pelabuhan) mempengaruhi kapasitas pantai dan pulau.Lingkungan tepian pantai rusak (contoh pembabatan hutan bakau untuk pendirian akomodasi tepi pantai),kerusakan karang laut.
d. Aktivitas di pegunungan berpotensi merusak gunung dan area liarnya. Pembukaan jalur pendakian, pendirian hotel di kaki bukit, pembangunan gondola dan pembangunan fasilitas lainnya merupakan beberapa contoh pembangunan yang berpotensi merusak gunung dan menimbulkan bencana
e. Pembabatan pepohonan, bahaya kebakaran hutan (akibat api unggun di perkemahan),koleksi bunga, tumbuhan dan jamur untuk kebutuhan wisatawan merupakan beberapa kegiatan yang merusak vegetasi. Akibatnya, terjadi degradasi hutan (berpotensi erosi lahan), perubahan struktur tanaman. hilangnya spesies tanaman langka dan kerusakan habitat tumbuhan. Ekosistemvegetasi menjadi terganggu dan tidak seimbang.
 f. Kehidupan satwa liar menjadi daya tarik wisata yang luar biasa. Wisatawan terpesona dengan pola hiduphewan. namun, kegiatan wisata mengganggu kehidupan satwa-satwa tersebut. Komposisi fauna berubahakibat:pemburuan hewan sebagai cinderamata, pelecehan satwa liar untuk fotografi, eksploitasi hewan untuk pertunjukan.
B. BUDAYA
ü  Dampak positif
a. Merupakan perangsang dalam usaha pemeliharaan monumen-monumen budaya yang dapat dinikmati oleh penduduk setempat dan wisatawan.
b. Merupakan dorongan dalam usaha melestarikan dan menghidupkan kembali beberapa pola budaya tradisional seperti kesenian, kerajinan tangan, tarian, musik, upacara-upacara adat, dan pakaian.
c. Memberikan dorongan untuk memperbaiki lingkungan hidup yang bersih dan menarik.
d. Terjadinya tukar-menukar kebudayaan antara wisatawan dan masyarakat lokal. Misalnya, wisatawan dapat lebih banyak mengenal kebudayaan serta lingkungan yang lain dan penduduk lokal juga mengetahui tempat-tempat lain dari cerita wisatawan.
e. Mendorong pendidikan di bidang kepariwisataan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia di bidang kepariwisataan yang handal
f.  secara umum pariwisata dapat memperluas lapangan kerja, bertambahnya kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan, terpeliharanya kebudayaan setempat, dikenalnya kebudayaan setempat oleh wisatawan.
g. penggalian, pemeliharaan, dan pengembangan aspek-aspek kebudayaan terutama kesenian, monumen-monumen peninggalan sejarah, dan adat istiadat. memperkokoh kebudayaan Indonesia.

o   Dampak Negatif
a. terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerah: timbulnya komersialisasi,  berkembangnya pola hidup konsumtif, terganggunya lingkungan, semakin terbatasnya lahan pertanian, pencernaan budaya, terdesaknya masyarakat setempat
b. tereksploitasinya kebudayaan secara berlebihan demi kepentingan pariwisata.
c. munculnya berbagai kesenian yang awalnya hanya dipentaskan untuk kepentingan upacara agama, kemudian dipertunjukkan untuk kepentingan wisatawan. Demikian juga dijadikannya tempat suci sebagai objek wisata.
C. SOSIAL dan PENDIDIKAN
ü  Dampak Postif
a. Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk saling mengenal kebudayaan masing-masing dalam batas-batas tertentu.
b. Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk mengenal sikap dasar yang dimiliki dalam pergaulan.
c. sebagai akibat pengembangan pariwisata, terjadi: Transaksi kesempatan kerja dari sektor pertanian ke sektor pelayanan, Modernisasi dalam cara-cara pertanian dan penjualan hasil panen, Pemerataan pendapatan masyarakat yang dikunjungi wisatawan, Berkurangnya perbedaan dalam pendidikan dan kesempatan berusaha atau pekerjaan.
d. Kaum wanita memperoleh status baru dari petani tradisionil berubah menjadi pedagang acungan, pemilik took cendera mata, restoran atau bekerja pada kerajinan tangan dan karyawan hotel.
e. Terjadi kelonggaran perlakuan orang tua terhadap anak-anak dari disiplin ketat menjadi anak yang bebas memilih sesuai dengan yang dicita-citakannya
f. Terjadinya perubahan tingkah laku kearah yang positif, terutama dalam etiket dan cara komunikiasi antar sesama.
g.Dapat menghilangkan prasangka-prasangka negatif terhadap etnis atau bangsa lain
h. masuknya teknologi, ilmu pengetahuan yang lebih modern dari negara yang datang sebagai turis.
o   Dampak Negatif
a. adanya golongan yang mampu meniru tingkah laku wisatawan yang sebenarnya tidak cocok dengan kebudayaan setempat. masyarakat meniru perilaku wisatawan.
b. berkembangnya tingkah laku masyarakat yang berorientasi pada konsumsi semata dan pengaruh penyakit masyarakat itu, maka munculah; pelacuran, kecanduan obat, perdagangan obat bius. Mabuk-mabukan dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang yang berlaku.
D. EKONOMI MASYARAKAT
ü  Dampak Positif
a. Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata.
b.Dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan para wisatawan yang juga secara langsung dan tidak langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal pula.
c. Mendapatkan devisa (national balance payment) melalui pertukaran mata uang asing (foreign exchange).
d. Mendorong seseorang untuk berwiraswasta / wirausaha, contoh : pedagang kerajinan, penyewaan papan selancar, pemasok bahan makanan dan bunga ke hotel,dan lain-lain.
e. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pendapatan pemerintah.
f. Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant. Contohnya, wisatawan yang pergi berwisata bersama keluarganya memerlukan kamar yang besar dan makanan yang lebih banyak. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dirasakan oleh pedagang-pedagang di pasar karena permintaan terhadap barang/bahan makanan akan bertambah.
o   Dampak negatif
a. Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap pariwisata.
b. Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.
c. Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat teknologi modern yang digunakan untuk memberikan pelayanan bermutu pada wisatawan dan juga biaya-biaya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.
d. Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya tingkat pengembalian modal awal
e. Terjadi ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan pendapatan antara beberapa kelompok masyarakat.
f. Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi.

BAB III
Kesimpulan
Pariwisata yang dikelola dengan baik dan benar akan memberikan dampak yang postif namun apabila hanya terfokus pada meraup keuntungan tanpa mempertimbangankan hal lainnya akan menyebabkan munculnya dampak-dampak negatf yang pastinya akan menimbulkan kerugian. Karena itu baiknya sebagai manusia yang baik kita harus bijak dalam bertindak sehingga tidak merusak alam atau tatanan sosial.
Saran
mengendalikan diri dalam meminimalisir dampak dari aktifitas wisata. Kita juga harus meningkatkan  kualitas lingkungan yang bukan tanggungjawab pemerintah saja tapi juga kita masyarakat.
Daftar Pustaka
Noerjaya. 2011. Kebijakan pemerintah dalam bidang pariwisata.
Hall, Colin Michael. 2000. Tourism Planning: policies, processes and Relationship. England: Pearson Education.
Theobald, W (ed), 2005. Global Tourism. Third Edition: Elsevier.
Wayan, Suardana. 2016. “ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA (Intervensi Melalui Kebijakan Pariwisata Berkelanjutan)”. Bali: Udayana University.


2 komentar:

  1. If you're attempting to burn fat then you have to jump on this brand new custom keto meal plan.

    To produce this keto diet service, licensed nutritionists, personal trainers, and top chefs have united to develop keto meal plans that are productive, convenient, price-efficient, and satisfying.

    Since their launch in January 2019, 1000's of individuals have already transformed their body and well-being with the benefits a good keto meal plan can give.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-proven ones offered by the keto meal plan.

    BalasHapus
  2. Thank you from the information, its really useful for my assingments as a students.

    BalasHapus