Sastra dan Bahasa

Sastra dan Bahasa

Senin, 10 Oktober 2016

Majas terbagi menjadi 4 macam kelompok besar, yaitu; majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Berikut ini adalah masing-masing penjelasan kelompok majas tersebut:
1. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu dengan menggunakan ungkapan yang bertentangan dengan makna yang sebenarnya. Berikut ini adalah macam-macam majas pertentangan dan contohnya:
  • Majas Paradoks: Majas paradoks adalah ungkapan pernyataan tentang dua hal yang sepertinya bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.Contohnya: Adakalanya teman akrab adalah musuh sejati.
  • Majas Oksimoron:  Majas oksimoron adalah majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contohnya: cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis.
  • Majas Antitesis: Majas antitesis adalah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan. Contohnya: Kaya atau miskin yang penting aku mencintainya.
  • Majas Kontradiksi Interminus: Majas kontradiksi interminus adalah majas yang berisi pernyataan yang sifatnya menyangkal hal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Contohnya: Semua benda terselamatkan, kecuali boneka kesayangan Fitri yang hanyut terbawa banjir.
  • Majas Anakronisme: Majas Anakronisme adalah majas yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktu. Contohnya: Para Pandawa lupa menyalakan GPS ketika tersesat di hutan Wanamarta. 
2. Majas Penegasan 
Majas Penegasan adalah majas yang menggunakan kata-kata kiasan untuk menyatakan penegasan dengan maksud meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Berikut ini adalah macam-macam majas penegasan dan contohnya:
  • Majas Apofasis: Majas Apofasis adalah majas yang menegaskan sesuatu dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan. Contohnya: Terima kasih atas kebaikanmu selama ini. Tetapi maaf, penipuan yang kamu lakukan membuatku tidak percaya lagi padamu.
  • Majas Pleonasme: Majas Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang telah jelas sehingga keterangan tersebut sebenarnya tidak diperlukan. Contohnya: masih kudengar suara itu menggeletak pada meja yang berdebu.
  • Majas Repetisi: Majas Repetisi adalah majas yang berisi perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama pada suatu kalimat yang dianggap penting untuk memberikan penekanan. Contohnya: dari balik puing itu, dari balik gosong nyeri dari balik abu dan tulang-tulan ini cepat temukan kata.
  • Majas Pararima: Majas Pararima adalah majas yang mengulang konsonan di awal dan akhir kata atau bagian kata yang berlainan. Contohnya: Dari balik bilik, dadaku bergetar getir.
  • Majas Aliterasi: Majas Aliterasi adalah majas yang mengulang bunyi konsonan pada awal kata secara berurutan. Contohnya: Cicak itu, cintaku, berbicara tentang kita, yaitu nonsens.
  • Majas Paralelisme: Majas paralelisme adalah majas perulangan yang disusun dalam baris yang berbeda. Contohnya: Hati ini biru, Hati ini lagu, Hati ini debu.
  • Majas Tautologi: Majas Tautologi adalah majas yang terdiri dari pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya. Contohnya: Mengapa Anda cemas dan gelisah begitu?
  • Majas Sigmatisme: Majas Sigmatisme adalah  yang mengulang bunyi konsonan "s". Contohnya: Sampai suatu saat kita terpaksa merapat.
  • Majas Antanaklasis: Majas Antanaklasis adalah majas yang cara pengungkapannya dengan mengulang kata yang sama, namun maknanya berlainan. Contohnya: Tanggal-tanggal yang tanggal itu kini tinggal berapa?
  • Majas Klimaks: Majas klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang makin lama, makin memuncak pengertiannya. Contohnya: Psikologi perkembangan mempelajari usia prenatal, batita, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut.
  • Majas Anti Klimaks: Majas Anti Klimaks adalah majas yang berisi pernyataan tentang beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama bertambah lemah pengertiannya. Contohnya:Jangan seribu atau seratus, serupiah pun aku tak punya.
  • Majas Inversi: Majas inversi adalah majas yang di dalamnya terdapat pengubahan susunan kalimat. Contohnya: Paman saya wartawan, wartawan paman saya.
  • Majas Retoris: Majas Retoris adalah majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui. Contohnya: Siapakah yang tidak ingin hidup?
  • Majas Elipsis: Majas Elipsis adalah majas yang menghilangkan suatu unsur kalimat. Contohnya: Kami ke rumah Kakek (predikat "pergi" dihilangkan).
  • Majas Koreksio: Majas Koreksio adalah majas yang digunakan untuk menarik perhatian dengan menarik pernyataan sebelumnya kemudian membetulkan dengan pernyataan berikutnya. Contohnya: Sebenarnya sudah dua kali, ah bukan, sudah tiga kali hal itu saya usulkan.
  • Majas Polisindeton: Majas Polisindeton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kon-jungtor pada setiap bagian yang dipentingkan. Contohnya: Ia benar-benar lupa dengan rumah dan ladangnya, istri dan anaknya, hak dan kewajibannya.
  • Majas Asindeton: Majas Asindeton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan konjugtor.Contohnya: Presiden berjalan diiringi oleh para menteri, pejabat, alim ulama, tokoh masyarakat.
  • Majas Interupsi: Majas Interupsi adalah majas yang menyisipkan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat. Contohnya: Salah seorang mahasiswanya, yang saat itu diberi tugas menulis cerita pendek, menulis tentang seorang laki-laki yang tidak bisa melupakan cerita cinta pertamanya dan rela menunggu selama 51 tahun, 9 bulan, dan 4 hari untuk mendapatkannya lagi.
  • Majas Eksklamasio: Majas Eksklamasio adalah majas yang menggunakan kata seru untuk penegas. Contohnya: Wah, tidak kusangka, engkau dapat juga menjadi juara kelas.
  • Majas Enumerasio: Majas Enumerasio adalah adalah majas yang berisi ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan. Contohnya: Laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhembus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang harmonis. Itulah keindahan sejati.
  • Majas Preterito: Majas Preterito adalah majas yang berupa ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.Contohnya: Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, tidak perlu kita sesali apa yang terjadi.
  • Majas Alonim: Majas Alonim adalah majas yang menggunakan varian dari nama untuk menegaskan. Contohnya: Mamat varian dari Ahmad.
  • Majas Kolokasi: Majas Kolokasi adalah majas yang berupa asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.Contohnya: Susah memang berurusan dengan si kepala batu. ("Kepala Batu" asosiasi tetap "Kepala" dan "Batu").
  • Majas Silepsis: Majas Silepsis adalah majas berupa penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi lebih dari satu konstruksi sintaksis. Contohnya: Ia telah kehilangan topi dan semangatnya.
  • Majas Zeugma: Majas Zeugma adalah majas silepsis yang menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu. Contohnya: Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat.
 3. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang berisi kata-kata berkias sebagai pernyataan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Berikut ini adalah macam-macam majas sindiran:
  • Majas Innuendo: Majas Innuendo adalah majas sindiran yang bersifat mengecilkan fakta yang sesungguhnya. Contohnya: Dia menjadi polisi yang sukses dan terhormat berkat uang sogokan ketika tes masuk.
  • Majas Satire: Majas Satire adalah majas yang mengungkapkan suatu hal dengan menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dan sebagainya. Contohnya: Kalau ada orang yang bermimpi memiliki mobil, tapi tidak pernah berusaha bagaimana mendapatkan mobil, itulah kamu: Siput yang ingin berlari seperti kinjang!
  • Majas Sinisme: Majas sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi kasar. Contohnya: Tak berkata pun aku sudah bosan mendengarkan ocehanmu.
  • Majas Sarkasme:  Majas sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan. Contohnya: Dasar buaya, seenaknya kau perlakukan aku. Dasar gajah, tak lihat kah kau aku berdiri di depanmu.
  • Majas Ironi: Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.Contohnya: Indah benar rapormu dihiasi dengan warna merah.
 4. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah adalah majas yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca. Berikut ini macam-macam majas perbandingan:
  • Majas Asosiasi: Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat. Contohnya:Wajahnya bagai pinang dibelah dua.
  • Majas Simbolik: Majas Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contohnya: Ia terkenal sebagai buaya darat.
  • Majas Eponim: Majas Eponim adalah majas perbandingan yang dipergunakan seseorang untuk menyebutkan suatu hal atau nama dengan menghubungkannya dengan sesuatu berdasarkan sifatnya. Contohnya:Anak tuan rumah yang kecantikannya khas Cleopatra itu juga mencintai saya.
  • Majas Perifrasa: Majas Perifrasa adalah majas yang mirip dengan pleonasme, yaitu mempergunakan kata lebih banyak dari yang diperlukan. Perbedaannya terletak dalam hal bahwa kata-kata yang berkelebihan itu sebenarnya dapat diganti dengan satu kata saja. Contohnya: Ia telah beristirahat dengan damai.
  • Majas Parabel: Majas Parabel adalah majas cerita yang berisi perumpamaan/kiasan yang bersifat mendidik. Contohnya: Dongeng"Si Malin Kundang".
  • Majas Fabel: Majas Fabel adalah majas yang berisi cerita singkat yang mengilustrasikan tumbuh-tumbuhan atau binatang-binatang yang berlaku sebagai manusia. Contohnya: Cerita Kancil dan Buaya.
  • Majas Disfemisme: Majas Disfemisme adalah majas yang sengaja menggunakan kata-kata yang mengandung makna lebih tajam untuk menimbulkan rasa simpati atau antipati bagi pendengarnya. Contohnya:Bolehkah saya meminta izin untuk kencing sebentar?.
  • Majas Eufimisme: Majas Eufemisme adalah majas dengan cara menggantikan kata-kata yang dipandang kurang pantas atau kasar dengan kata-kata yang dianggap lebih pantas atau halus. Contohnya: Oknum perwira polisi itu diberhentikan dengan tidak hormat dari kepolisian karena melakukan tindak korupsi.
  • Majas Totem pro parte: Majas totem pro parte adalah majas yang menyebutkan keseluruhan namun yang dimaksud sebagian. Contohnya:Kelas kami menjuarai pertandingan bola basket se-Bantaeng
  • Majas Pars pro toto: Majas Pars pro toto adalah majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan. Contohnya: Akbar mempunyai lima ekor sapi.
  • Majas Depersonifikasi: Majas Depersonifikasi adalah cara pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia. Contohnya: Jika aku bunga, engkau kumbangnya.
  • Majas Personifikasi: Majas personifikasi adalah majas perbandingan yang melukiskan suatu benda mati seolah-olah hidup. Contohnya: Padi menunduk mengucapkan selamat pagi.
  • Majas Hiperbola: Majas hiperbola adalah ungkapan atau kiasan yang dibesar-besarkan atau dilebih-lebihkan dimaksudkan untuk memperoleh efek tertentu, bukan sebenarnya. Contohnya: Ayah memeras keringat untuk menghidupi keluarga.
  • Majas Litotes: Majas litotes adalah majas yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari pernyataan yang sebenarnya.Contohnya: Gubuk sederhana inilah hasil karya kami selama bertahun-tahun.
  • Majas Hipokorisme: Majas Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib antara pembicara dengan yang dibicarakan. Contohnya: Kehidupan itu kejam, Nduk. Sadis! Bahkan sampai di luar nalar manusia. Untung kamu tidak perlu melihat itu semua.
  • Majas Metominia: Metonimia adalah sejenis majas yang mempergunakan nama sesuatu barang untuk sesuatu yang lain yang berkaitan erat dengannya. Contohnya: Umar pergi ke Bogor memakai Honda.
  • Majas Aptronim: Majas Aptronim adalah majas dengan cara melekatkan nama khas pada seseorang berdasarkan pekerjaannya. Contohnya: Arjo kambing adalah tetangga yang sehari-harinya belantik kambing.
  • Majas Antonomasia: Majas Antonomasia adalah majas yang menggunakan nama diri, gelar resmi, atau jabatan untuk menggantikan nama diri.Contohnya: Menteri PU akan meresmikan jalan Lingkar Nagreg, Jawa Barat.
  • Majas Sinestesia: Majas Sinestesia adalah proses perubahan makna yang terjadi sebagai akibat pertukaran tanggapan antardua indera yang berbeda.Contohnya: Senyuman gadis itu manis sekali.
  • Majas Antropomorfisme: Majas Antropomorfisme yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. Contohnya: Lidah-lidah lonceng memukul sunyi.
  • Majas Metafora: Majas Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Contohnya: Raja Hutan telah siap untuk menerkam.
  • Majas Simile: Majas Simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda namun dianggap sama. Contohnya: Bagai pungguk yang merindukan bulan.
  • Majas Alusio: Majas Alusio adalah majas yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu hal/peristiwa atau suatu tokoh. Contohnya: Jika gempa terjadi, kami teringat bencana tsunami yang telah memorak-porandakan segalanya
  • Majas Alegori: Majas alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contohnya: Suami sebagai nahkoda, istri sebagai juru mudi.


Pengertian Majas, Contoh & Macam-macam Majas - Materi pelajaran Bahasa Indonesia yang terdapat pada kurikulum yang lama maupun baru sangatlah banyak, salah satunya ialah materi majas. Ya, majas merupakan materi yang cukup sering dibahas mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, hingga tingkat SMA/SMK. Pengertian majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya sastra ataupun karya tulis lainnya.

Selain itu, ada pengertian atau definisi lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang contoh macam-macam majas seperti, Metafora, Personifikasi, Hiperbola, Alegori dan lain-lain adalah hal penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini. Gaya bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap pembacanya merasa tertarik untuk menyimaknya, bahkan sampai berulang kali.


Penggunaan majas yang baik dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita menjadi syarat mutlak apakah tulisan tersebut menarik atau tidak. Oleh karena itu juga, kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi Anda yang ingin mendalami dunia penulisan, entah itu novel, puisi, ataupun pantun. Jadi perbanyaklah merangkai beragam susunan bahasa dalam pikiran dan tulisan Anda di buku setiap harinya supaya otak Anda semakin terlatih untuk membuat majas dengan gaya yang menarik. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.

Pengertian Majas, Contoh & Macam-macam Majas

Macam Macam Majas
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan maupun kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.



Majas terdiri atas :

--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan




Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya, referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.


A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :


1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :


Contoh :
·         Semangatnya keras bagaikan baja.
·         Mukanya pucat bagai mayat.
·         Wajahnya kuning bersinar bagaikan bulan purnama


2) Metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.



Contoh:
·         Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
·         Raja siang keluar dari ufuk timur
·         Jonathan adalah bintang kelas dunia.
·         Harta karunku (sangat berharga)
·         Dia dianggap anak emas majikannya.
·         Perpustakaan adalah gudangnya ilmu.


3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.


Contoh:
·         Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
·         Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
·         Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.


4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.


Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.


Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.




5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.


Contoh:
·         Ia terkenal sebagai buaya darat.
·         Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
·         Ia adalah seorang bunga desa
·         Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
·         Melati, lambang kesucian
·         Teratai, lambang pengabdian


6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.


Contoh:
·         Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
·         Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
·         Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)


7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.




8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".


Contoh: 
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.




B. Majas Pertentangan 
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.


1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.


Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.




2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.


Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.




3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.


Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.




4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.


Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?




C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.


1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.


Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.




2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.


Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.




3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.


Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban




4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.


Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.




5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.


Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.




6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.




7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.


Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?



D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:


1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.


Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.




2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain


Contoh :
a)        Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpel
b)    ...ajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.




3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.


Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!

b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!