DAMPAK POSITIF
DAN NEGATIF KEBIJAKAN PARIWISATA TERHADAP ALAM, BUDAYA, SOSIAL PENDIDIKAN,
EKONOMI MASYARAKAT
Kebijakan Pariwisata dan Dampaknya
Tugas ini
untuk memenuhi Matakuliah Manajemen Pariwisata
Atikah Hidayati
1410721006
Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas
Padang
2017
BAB
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kepariwisataan
suatu negara atau tempat, tidak akan berkembang apabila tidak didukung oleh
pemerintah setempat. Ketika wisata alam air terjun Lembah Anai dengan airnya
yang jernih pemandangannya yang indah dianugerahkan oleh Tuhan, apabila akses
transportasi menuju kesana tidak ada maka wisata itu akan sedikit pengunjung
atau tidak berkembang. Namun apabila transportasi, pengeinapan, tempat makan, tempat
beribadah disediakan dengan baik, tentu saja sektor pariwisata Air Terjun
Lembah Anai semakin meningkat yang akan berdampak kepada perekonomian,
pendidikan, sosial dan politik masyarakat lokal yang tinggal dekat dengan
tempat wisata Lembah Anai. Begitulah sedikit contoh pentinganya kebijakan dalam
pengelolaan pariwisata.
Perkembangan
kawasan pariwisata tidak akan tumbuh
begitu saja tanpa ada suatu usaha. Karena itulah maka ketersedian sarana dan
prasarana sangat dibutuhkan untuk pengembangan sektor kepariwisataan dan agar
dapat menjadi salah satu sektor andalan. Namun,
Kualitas lingkungan merupakan bagian penting dari industri wisata. Bagi
pengembang dan penyelenggara kegiatan wisata, kualitas lingkungan harus
mendapatkan perhatian utama. Wisata adalah industri yang terkait dengan tujuan
wisata dengan karakter-karakter keindahan, keseimbangan, natural, kesehatan,
dan kualitas lingkungan yang terjamin. Saat ini, kata “lingkungan” sering
muncul sebagai salah satu kunci sukses pengembangan wisata. Dalam pandangan
yang terbatas, terminologi lingkungan banyak mengacu kepada fisik alamiah.
Misalnya, bentuk alam dan wisata fisik buatan manusia, seperti pos-pos
pengamatan, kolam renang buatan, atau bangunan-bangunan penunjang aktifitas
wisata lainnya. Faktor sosial dan budaya dipertimbangkan sebagai suatu hal
penting dalam industri wisata. Kualitas lingkungan meliputi kualitas pemandangan
alamiah bisa menjadi penentu menurun tidaknya aktifitas manusia. Keindahan dan
kenyamanan daerah tujuan wisata, seperti keindahan pemandangan alam, sturuktur alamiah seperti air terjun dan sungai, air
bersih, udara segar, dan keanekaragaman spesies, kuailitasnya bisa memburuk
karena aktifitas manusia (pengunjung). Menurut hukum permintaan wisata,
kualitas lingkungan merupakan bagian penting dari suguhan-suguhan alamiah.
Dengan demikian, pemeliharaan terhadap kualitas lingkungan menjadi syarat wajib
bagi daya tahan terhadap kompetisi pemilihan tujuan wisata oleh wisatawan. Jika
kualitas suatu daerah tujuan wisata menurun, maka lama kelamaan tempat itu akan
diabaikan pengunjung.
2.2 Permasalahan
1.
Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap kepariwisataan Indonesia saat ini?
2.
Apa saja dampak positif dan negatif yang timbul dari kebijakan pariwisata
terhadap alam, budaya, sosial dan pendidikan, ekonomi masyarakat?
2.3 Tujuan
1.
Mengetahui apa saja kebijakan pemerintah terhadap kepariwisataan saat ini?
2.
Mengetahui dampak positif dan negatif yang timbul dari kebijakan pariwisata
terhadap alam, budaya, sosial dan pendidikan, ekonomi masyarakat?
2.4 Metode
Metode penulisan yang dipakai dalam makalah
ini adalah metode kepustakaan, melakukan review terhadap beberapa jurnal dan
referensi terkait mengenai topik yang akan dibahas. Sehingga, dapat ditarik
suatu kesimpulan dan hasil dari analisis yang telah dilakukan. Metode analisis
yang dipakai adalah metode analisis deskriptif. Pendekatan yang dipakai adalah
pendekatan kualitatif.
BAB
II
Pembahasan
1.
Kebijakan Kepariwisataan Indonesia
Sesuai
dengan undang-undang NO. 9 Bab I pasal 1 berbunyi :
“Kepariwisataan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata,
artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan,
pengawasan pariwisata, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta
serta masyarakat. (UU No. 9. tahun 1990)”. Bab I. pasal 1).
“Dari
batasan tersebut diatas tampak bahwa prinsip kepariwisataan dapat mencakupi
semua macam perjalanan, asal saja perjalanan tersebut dengan bertamasya dan
rekreasi. Dalam hal ini diberikan suatu garis pemisah yang menyatakan bahwa
perjalanan tersebut tidak bermaksud untuk memangku suatu jabatan disuatu tempat
atau daerah tertentu sebab perjalanan terakhir ini dapat digolongkan kedalam
perjalanan bukan untuk tujuan pertamasyaan atau pariwisata. Artinya semua
urusan dan kegiatan ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan,
pengawasan pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, dan
masyarakat disebut Kepariwisataan”.
Suatu
langkah kebijakan yang diputuskan pemerintah sangat berpengaruh terhadap dampak
kedepan pariwisata suatu daerah, setiap daerah memiliki keputusan yang
berbeda-beda dalam membenahi tempat wisatanya. Peran pemerintah yang sangat
penting terutama dalam melindungi wisatawan dan memperkaya atau mempertinggi
pengalaman perjalanannya. Peran atau peraturan – peraturan yang penting yang
harus dibuat penerintah untuk kepentingan tersebut adalah:
1.
Peraturan perlindungan wisatawan terutama bagi biro perjalanan wisata yang
mengharuskan wisatawan untuk membayar uang muka ( deposit payment ) sebagai
jaminan pemesanan jasa seperti akomodasi,tour dan lain-lain
2.
Peraturan keamanan kebakaran yang mencakup pengaturan dengan jumlah minimal
lampu yang ada dimasing-masing lantai hotel dan alat pendukung keamanan lainnya
3.
Peraturan keamanan makan dan kesehatan yang mengatur mengenai standar kesehatan
makanan yang disuguhkan kepada wisatawan
4.
Peraturan standar kompetensi pekerja-pekerja yang membutuhkan pengetahuan dan
keahlian khusus seperti pilot, sopir dan nahkoda
Selain
itu, pemerintah juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam
seperti:
1.
Flora dan Fauna yang langka
2.
Air tanah dan juga udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu
bahakan merusak suatu ekosistem
Penerapan
semua peraturan pemerintah dan undang-undang yang berlaku mutlak dilaksanakan
oleh pemerintah. Didalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan
yang berncana secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh manpaat yang optimal
bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial dan kultural.
Kebijakan
pemerintah dalam mengembangkan pariwisata secara umum adalah membuat
infrastruktur (tidak hanya bentuk fisik), memperluas berbagai fasilitas, kegiatan
koordinasi antar pejabat pemerintah dengan pihak wisata, pengaturan dan promosi
internasional. Hampir diseluruh daerah Indonesia terdapat potensi pariwisata,
maka harus diperhatikan adalah sarana transportasi, keadaan infrastruktur dan
sarana-sarana pariwisata.
2.
Dampak Positif dan Negatif yang Timbul dari Kebijakan Pariwisata Terhadap Alam,
Budaya, Sosial, Pendidikan, Ekonomi Masyarakat
A.
ALAM
ü Dampak
Positif
a.
Hewan langka yang hampir punah mulai dilestarikan dengan berbagai cara agar
menarik turis, contoh hewan panda yang telah berhasil dikembang biakkan dan
terhindar dari kepunahan.
b.
menyuburkan tanah yang tandus agar dapat menjadi lahan pertanian atau kebun
sehingga dapat dijadikan tempat wisata alam
c.
menanami lahan dengan jenis pohon yang menarik contoh pohon pinus sehingga
menambah keindahan tempat tersebut sehingga dapat dijadikan tempat spot foto
untuk pernikahan misalnya.
o
Dampak Negatif
a.
Air mendapatkan polusi dari pembuangan limbah mencuci pakaian, alat makan tamu.
Limbah-limbah itu mencemari laut, danau dan sungai. Air juga mendapatkan polusi
dari buangan bahan bakar minyak alat transportasi air seperti dari kapal
pesiar. Air sungai, danau tidak bisa menjadi tempat wisata lagi, atau tempat
berenang alami.
b. Perjalanan menggunakan alat transportasi
udara sangat nyaman dan cepat. Namun, angkutan udara berpotensi merusak atmosfir
bumi. Selain polusi udara kendaraan juga menimbulkan kebisingan. Akibat polusi
udara dan polisi suara, maka nilai wisata berkurang.
c.
Dampak negatif dari pariwisata. Pembangunan fasilitas wisata di pantai dan
pulau, pendirian prasarana (jalan, listrik, air), pembangunan infrastruktur
(bandara, pelabuhan) mempengaruhi kapasitas pantai dan pulau.Lingkungan tepian
pantai rusak (contoh pembabatan hutan bakau untuk pendirian akomodasi tepi
pantai),kerusakan karang laut.
d.
Aktivitas di pegunungan berpotensi merusak gunung dan area liarnya. Pembukaan
jalur pendakian, pendirian hotel di kaki bukit, pembangunan gondola dan
pembangunan fasilitas lainnya merupakan beberapa contoh pembangunan yang
berpotensi merusak gunung dan menimbulkan bencana
e.
Pembabatan pepohonan, bahaya kebakaran hutan (akibat api unggun di
perkemahan),koleksi bunga, tumbuhan dan jamur untuk kebutuhan wisatawan
merupakan beberapa kegiatan yang merusak vegetasi. Akibatnya, terjadi degradasi
hutan (berpotensi erosi lahan), perubahan struktur tanaman. hilangnya spesies
tanaman langka dan kerusakan habitat tumbuhan. Ekosistemvegetasi menjadi
terganggu dan tidak seimbang.
f. Kehidupan satwa liar menjadi daya tarik
wisata yang luar biasa. Wisatawan terpesona dengan pola hiduphewan. namun, kegiatan
wisata mengganggu kehidupan satwa-satwa tersebut. Komposisi fauna
berubahakibat:pemburuan hewan sebagai cinderamata, pelecehan satwa liar untuk
fotografi, eksploitasi hewan untuk pertunjukan.
B.
BUDAYA
ü Dampak
positif
a.
Merupakan perangsang dalam usaha pemeliharaan monumen-monumen budaya yang dapat
dinikmati oleh penduduk setempat dan wisatawan.
b.
Merupakan dorongan dalam usaha melestarikan dan menghidupkan kembali beberapa
pola budaya tradisional seperti kesenian, kerajinan tangan, tarian, musik, upacara-upacara
adat, dan pakaian.
c.
Memberikan dorongan untuk memperbaiki lingkungan hidup yang bersih dan menarik.
d.
Terjadinya tukar-menukar kebudayaan antara wisatawan dan masyarakat lokal.
Misalnya, wisatawan dapat lebih banyak mengenal kebudayaan serta lingkungan
yang lain dan penduduk lokal juga mengetahui tempat-tempat lain dari cerita
wisatawan.
e.
Mendorong pendidikan di bidang kepariwisataan untuk menghasilkan Sumber Daya
Manusia di bidang kepariwisataan yang handal
f.
secara umum pariwisata dapat memperluas
lapangan kerja, bertambahnya kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan, terpeliharanya
kebudayaan setempat, dikenalnya kebudayaan setempat oleh wisatawan.
g.
penggalian, pemeliharaan, dan pengembangan aspek-aspek kebudayaan terutama kesenian,
monumen-monumen peninggalan sejarah, dan adat istiadat. memperkokoh kebudayaan
Indonesia.
o
Dampak Negatif
a.
terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerah:
timbulnya komersialisasi, berkembangnya
pola hidup konsumtif, terganggunya lingkungan, semakin terbatasnya lahan
pertanian, pencernaan budaya, terdesaknya masyarakat setempat
b.
tereksploitasinya kebudayaan secara berlebihan demi kepentingan pariwisata.
c.
munculnya berbagai kesenian yang awalnya hanya dipentaskan untuk kepentingan
upacara agama, kemudian dipertunjukkan untuk kepentingan wisatawan. Demikian
juga dijadikannya tempat suci sebagai objek wisata.
C.
SOSIAL dan PENDIDIKAN
ü Dampak
Postif
a.
Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk saling mengenal kebudayaan
masing-masing dalam batas-batas tertentu.
b.
Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk mengenal sikap dasar yang
dimiliki dalam pergaulan.
c.
sebagai akibat pengembangan pariwisata, terjadi: Transaksi kesempatan kerja
dari sektor pertanian ke sektor pelayanan, Modernisasi dalam cara-cara pertanian
dan penjualan hasil panen, Pemerataan pendapatan masyarakat yang dikunjungi
wisatawan, Berkurangnya perbedaan dalam pendidikan dan kesempatan berusaha atau
pekerjaan.
d.
Kaum wanita memperoleh status baru dari petani tradisionil berubah menjadi
pedagang acungan, pemilik took cendera mata, restoran atau bekerja pada
kerajinan tangan dan karyawan hotel.
e.
Terjadi kelonggaran perlakuan orang tua terhadap anak-anak dari disiplin ketat
menjadi anak yang bebas memilih sesuai dengan yang dicita-citakannya
f.
Terjadinya perubahan tingkah laku kearah yang positif, terutama dalam etiket
dan cara komunikiasi antar sesama.
g.Dapat
menghilangkan prasangka-prasangka negatif terhadap etnis atau bangsa lain
h.
masuknya teknologi, ilmu pengetahuan yang lebih modern dari negara yang datang
sebagai turis.
o
Dampak Negatif
a.
adanya golongan yang mampu meniru tingkah laku wisatawan yang sebenarnya tidak
cocok dengan kebudayaan setempat. masyarakat meniru perilaku wisatawan.
b.
berkembangnya tingkah laku masyarakat yang berorientasi pada konsumsi semata
dan pengaruh penyakit masyarakat itu, maka munculah; pelacuran, kecanduan obat,
perdagangan obat bius. Mabuk-mabukan dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang
yang berlaku.
D.
EKONOMI MASYARAKAT
ü Dampak
Positif
a.
Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata.
b.Dibangunnya
fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan para wisatawan yang
juga secara langsung dan tidak langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal
pula.
c.
Mendapatkan devisa (national balance payment) melalui pertukaran mata uang asing
(foreign exchange).
d.
Mendorong seseorang untuk berwiraswasta / wirausaha, contoh : pedagang
kerajinan, penyewaan papan selancar, pemasok bahan makanan dan bunga ke
hotel,dan lain-lain.
e.
Meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pendapatan pemerintah.
f.
Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant. Contohnya, wisatawan
yang pergi berwisata bersama keluarganya memerlukan kamar yang besar dan
makanan yang lebih banyak. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dirasakan oleh
pedagang-pedagang di pasar karena permintaan terhadap barang/bahan makanan akan
bertambah.
o
Dampak negatif
a.
Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap pariwisata.
b.
Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.
c.
Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat teknologi modern
yang digunakan untuk memberikan pelayanan bermutu pada wisatawan dan juga
biaya-biaya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.
d.
Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya tingkat pengembalian modal
awal
e.
Terjadi ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan pendapatan antara
beberapa kelompok masyarakat.
f.
Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi.
BAB
III
Kesimpulan
Pariwisata
yang dikelola dengan baik dan benar akan memberikan dampak yang postif namun
apabila hanya terfokus pada meraup keuntungan tanpa mempertimbangankan hal
lainnya akan menyebabkan munculnya dampak-dampak negatf yang pastinya akan
menimbulkan kerugian. Karena itu baiknya sebagai manusia yang baik kita harus
bijak dalam bertindak sehingga tidak merusak alam atau tatanan sosial.
Saran
mengendalikan
diri dalam meminimalisir dampak dari aktifitas wisata. Kita juga harus
meningkatkan kualitas lingkungan yang
bukan tanggungjawab pemerintah saja tapi juga kita masyarakat.
Daftar
Pustaka
Noerjaya.
2011. Kebijakan pemerintah dalam bidang pariwisata.
Hall,
Colin Michael. 2000. Tourism Planning:
policies, processes and Relationship. England: Pearson Education.
Theobald, W (ed), 2005. Global
Tourism. Third Edition: Elsevier.
Wayan,
Suardana. 2016. “ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA (Intervensi Melalui
Kebijakan Pariwisata Berkelanjutan)”. Bali: Udayana University.