Majas terbagi menjadi 4 macam kelompok besar, yaitu; majas
perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Berikut ini adalah
masing-masing penjelasan kelompok majas tersebut:
1. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan
sesuatu dengan menggunakan ungkapan yang bertentangan dengan makna yang
sebenarnya. Berikut ini adalah macam-macam majas pertentangan dan contohnya:
- Majas
Paradoks: Majas paradoks adalah
ungkapan pernyataan tentang dua hal yang sepertinya bertentangan, namun
sebenarnya keduanya benar.Contohnya: Adakalanya teman akrab
adalah musuh sejati.
- Majas
Oksimoron: Majas oksimoron adalah
majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contohnya: cinta
membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis.
- Majas
Antitesis: Majas antitesis adalah majas
yang berupa paduan dua kata yang berlawanan. Contohnya: Kaya
atau miskin yang penting aku mencintainya.
- Majas
Kontradiksi Interminus: Majas
kontradiksi interminus adalah majas yang berisi pernyataan yang sifatnya
menyangkal hal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Contohnya: Semua
benda terselamatkan, kecuali boneka kesayangan Fitri yang hanyut terbawa
banjir.
- Majas
Anakronisme: Majas Anakronisme adalah
majas yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktu. Contohnya: Para
Pandawa lupa menyalakan GPS ketika tersesat di hutan Wanamarta.
2. Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang menggunakan kata-kata kiasan
untuk menyatakan penegasan dengan maksud meningkatkan kesan dan pengaruhnya
terhadap pendengar atau pembaca. Berikut ini adalah macam-macam majas penegasan
dan contohnya:
- Majas
Apofasis: Majas Apofasis adalah
majas yang menegaskan sesuatu dengan cara seolah-olah menyangkal yang
ditegaskan. Contohnya: Terima kasih atas kebaikanmu
selama ini. Tetapi maaf, penipuan yang kamu lakukan membuatku tidak
percaya lagi padamu.
- Majas
Pleonasme: Majas Pleonasme adalah
majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang telah jelas
sehingga keterangan tersebut sebenarnya tidak diperlukan. Contohnya: masih
kudengar suara itu menggeletak pada meja yang berdebu.
- Majas
Repetisi: Majas Repetisi adalah majas
yang berisi perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama pada suatu
kalimat yang dianggap penting untuk memberikan penekanan. Contohnya: dari
balik puing itu, dari balik gosong nyeri dari balik abu dan tulang-tulan
ini cepat temukan kata.
- Majas
Pararima: Majas Pararima adalah
majas yang mengulang konsonan di awal dan akhir kata atau bagian kata yang
berlainan. Contohnya: Dari balik bilik, dadaku
bergetar getir.
- Majas
Aliterasi: Majas Aliterasi adalah
majas yang mengulang bunyi konsonan pada awal kata secara berurutan. Contohnya: Cicak
itu, cintaku, berbicara tentang kita, yaitu nonsens.
- Majas
Paralelisme: Majas paralelisme adalah
majas perulangan yang disusun dalam baris yang berbeda. Contohnya: Hati
ini biru, Hati ini lagu, Hati ini debu.
- Majas
Tautologi: Majas Tautologi adalah majas
yang terdiri dari pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya. Contohnya: Mengapa
Anda cemas dan gelisah begitu?
- Majas
Sigmatisme: Majas Sigmatisme
adalah yang mengulang bunyi konsonan "s". Contohnya: Sampai
suatu saat kita terpaksa merapat.
- Majas
Antanaklasis: Majas Antanaklasis adalah
majas yang cara pengungkapannya dengan mengulang kata yang sama, namun
maknanya berlainan. Contohnya: Tanggal-tanggal yang
tanggal itu kini tinggal berapa?
- Majas
Klimaks: Majas klimaks adalah
majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan
urutan kata yang makin lama, makin memuncak pengertiannya. Contohnya: Psikologi
perkembangan mempelajari usia prenatal, batita, balita, kanak-kanak,
remaja, dewasa, sampai usia lanjut.
- Majas
Anti Klimaks: Majas Anti Klimaks adalah
majas yang berisi pernyataan tentang beberapa hal berturut-turut dengan
menggunakan urutan kata-kata yang makin lama bertambah lemah
pengertiannya. Contohnya:Jangan seribu atau seratus,
serupiah pun aku tak punya.
- Majas
Inversi: Majas inversi adalah
majas yang di dalamnya terdapat pengubahan susunan kalimat. Contohnya: Paman
saya wartawan, wartawan paman saya.
- Majas
Retoris: Majas Retoris adalah
majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui. Contohnya: Siapakah
yang tidak ingin hidup?
- Majas
Elipsis: Majas Elipsis adalah
majas yang menghilangkan suatu unsur kalimat. Contohnya: Kami
ke rumah Kakek (predikat "pergi" dihilangkan).
- Majas
Koreksio: Majas Koreksio adalah
majas yang digunakan untuk menarik perhatian dengan menarik pernyataan
sebelumnya kemudian membetulkan dengan pernyataan berikutnya. Contohnya: Sebenarnya
sudah dua kali, ah bukan, sudah tiga kali hal itu saya usulkan.
- Majas
Polisindeton: Majas Polisindeton adalah
majas yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kon-jungtor pada
setiap bagian yang dipentingkan. Contohnya: Ia
benar-benar lupa dengan rumah dan ladangnya, istri dan anaknya, hak dan
kewajibannya.
- Majas
Asindeton: Majas Asindeton adalah
majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-turut tanpa
menggunakan konjugtor.Contohnya: Presiden berjalan diiringi
oleh para menteri, pejabat, alim ulama, tokoh masyarakat.
- Majas
Interupsi: Majas Interupsi adalah
majas yang menyisipkan keterangan tambahan di antara unsur-unsur
kalimat. Contohnya: Salah seorang mahasiswanya, yang
saat itu diberi tugas menulis cerita pendek, menulis tentang seorang
laki-laki yang tidak bisa melupakan cerita cinta pertamanya dan rela
menunggu selama 51 tahun, 9 bulan, dan 4 hari untuk mendapatkannya lagi.
- Majas
Eksklamasio: Majas
Eksklamasio adalah majas yang menggunakan kata seru untuk penegas. Contohnya: Wah,
tidak kusangka, engkau dapat juga menjadi juara kelas.
- Majas
Enumerasio: Majas Enumerasio adalah
adalah majas yang berisi ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi
bagian suatu keseluruhan. Contohnya: Laut tenang. Di
atas permadani biru itu tampak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhembus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang harmonis. Itulah keindahan sejati.
- Majas
Preterito: Majas Preterito adalah
majas yang berupa ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud
yang sebenarnya.Contohnya: Sudahlah, nasi sudah menjadi
bubur, tidak perlu kita sesali apa yang terjadi.
- Majas
Alonim: Majas Alonim adalah majas
yang menggunakan varian dari nama untuk menegaskan. Contohnya: Mamat
varian dari Ahmad.
- Majas
Kolokasi: Majas Kolokasi adalah
majas yang berupa asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang
berdampingan dalam kalimat.Contohnya: Susah memang
berurusan dengan si kepala batu. ("Kepala Batu"
asosiasi tetap "Kepala" dan "Batu").
- Majas
Silepsis: Majas Silepsis adalah
majas berupa penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan
yang berfungsi lebih dari satu konstruksi sintaksis. Contohnya: Ia
telah kehilangan topi dan semangatnya.
- Majas
Zeugma: Majas Zeugma adalah majas
silepsis yang menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk
konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang
rancu. Contohnya: Ia menundukkan kepala dan badannya
untuk memberi hormat.
3. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang berisi kata-kata berkias
sebagai pernyataan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca. Berikut ini adalah macam-macam majas sindiran:
- Majas
Innuendo: Majas Innuendo adalah
majas sindiran yang bersifat mengecilkan fakta yang sesungguhnya. Contohnya: Dia
menjadi polisi yang sukses dan terhormat berkat uang sogokan ketika tes
masuk.
- Majas
Satire: Majas Satire adalah majas
yang mengungkapkan suatu hal dengan menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dan
sebagainya. Contohnya: Kalau ada orang yang bermimpi
memiliki mobil, tapi tidak pernah berusaha bagaimana mendapatkan mobil,
itulah kamu: Siput yang ingin berlari seperti kinjang!
- Majas
Sinisme: Majas sinisme adalah
majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi
kasar. Contohnya: Tak berkata pun aku sudah bosan
mendengarkan ocehanmu.
- Majas
Sarkasme: Majas sarkasme adalah
majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan. Contohnya: Dasar
buaya, seenaknya kau perlakukan aku. Dasar gajah, tak lihat kah kau aku
berdiri di depanmu.
- Majas Ironi: Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan
sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.Contohnya: Indah
benar rapormu dihiasi dengan warna merah.
4. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah adalah majas yang menyatakan
perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar
dan pembaca. Berikut ini macam-macam majas perbandingan:
- Majas
Asosiasi: Majas asosiasi adalah
majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan
sifat. Contohnya:Wajahnya bagai pinang dibelah dua.
- Majas
Simbolik: Majas Simbolik adalah
majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau
tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contohnya: Ia
terkenal sebagai buaya darat.
- Majas
Eponim: Majas Eponim adalah majas
perbandingan yang dipergunakan seseorang untuk menyebutkan suatu hal atau
nama dengan menghubungkannya dengan sesuatu berdasarkan sifatnya. Contohnya:Anak
tuan rumah yang kecantikannya khas Cleopatra itu juga mencintai saya.
- Majas
Perifrasa: Majas Perifrasa adalah
majas yang mirip dengan pleonasme, yaitu mempergunakan kata lebih banyak
dari yang diperlukan. Perbedaannya terletak dalam hal bahwa kata-kata yang
berkelebihan itu sebenarnya dapat diganti dengan satu kata saja. Contohnya: Ia
telah beristirahat dengan damai.
- Majas
Parabel: Majas Parabel adalah
majas cerita yang berisi perumpamaan/kiasan yang bersifat mendidik. Contohnya: Dongeng"Si
Malin Kundang".
- Majas
Fabel: Majas Fabel adalah majas
yang berisi cerita singkat yang mengilustrasikan tumbuh-tumbuhan atau
binatang-binatang yang berlaku sebagai manusia. Contohnya: Cerita
Kancil dan Buaya.
- Majas
Disfemisme: Majas Disfemisme adalah
majas yang sengaja menggunakan kata-kata yang mengandung makna lebih tajam
untuk menimbulkan rasa simpati atau antipati bagi pendengarnya. Contohnya:Bolehkah
saya meminta izin untuk kencing sebentar?.
- Majas
Eufimisme: Majas Eufemisme adalah
majas dengan cara menggantikan kata-kata yang dipandang kurang pantas atau
kasar dengan kata-kata yang dianggap lebih pantas atau halus. Contohnya: Oknum
perwira polisi itu diberhentikan dengan tidak hormat dari kepolisian
karena melakukan tindak korupsi.
- Majas
Totem pro parte: Majas totem pro parte
adalah majas yang menyebutkan keseluruhan namun yang dimaksud
sebagian. Contohnya:Kelas kami menjuarai pertandingan bola
basket se-Bantaeng
- Majas
Pars pro toto: Majas Pars pro toto
adalah majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan. Contohnya: Akbar
mempunyai lima ekor sapi.
- Majas
Depersonifikasi: Majas Depersonifikasi
adalah cara pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau
tidak bernyawa sebagai manusia. Contohnya: Jika aku
bunga, engkau kumbangnya.
- Majas Personifikasi: Majas personifikasi adalah majas perbandingan
yang melukiskan suatu benda mati seolah-olah hidup. Contohnya: Padi
menunduk mengucapkan selamat pagi.
- Majas Hiperbola: Majas hiperbola adalah ungkapan atau kiasan yang
dibesar-besarkan atau dilebih-lebihkan dimaksudkan untuk memperoleh efek
tertentu, bukan sebenarnya. Contohnya: Ayah memeras
keringat untuk menghidupi keluarga.
- Majas Litotes: Majas litotes adalah majas yang mengandung pernyataan
yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari pernyataan yang sebenarnya.Contohnya: Gubuk
sederhana inilah hasil karya kami selama bertahun-tahun.
- Majas
Hipokorisme: Majas Hipokorisme adalah
penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan
karib antara pembicara dengan yang dibicarakan. Contohnya: Kehidupan
itu kejam, Nduk. Sadis! Bahkan sampai di luar nalar manusia. Untung kamu
tidak perlu melihat itu semua.
- Majas Metominia: Metonimia adalah sejenis majas yang mempergunakan
nama sesuatu barang untuk sesuatu yang lain yang berkaitan erat
dengannya. Contohnya: Umar pergi ke Bogor memakai
Honda.
- Majas
Aptronim: Majas Aptronim adalah majas
dengan cara melekatkan nama khas pada seseorang berdasarkan
pekerjaannya. Contohnya: Arjo kambing adalah tetangga
yang sehari-harinya belantik kambing.
- Majas
Antonomasia: Majas Antonomasia adalah
majas yang menggunakan nama diri, gelar resmi, atau jabatan untuk
menggantikan nama diri.Contohnya: Menteri PU akan
meresmikan jalan Lingkar Nagreg, Jawa Barat.
- Majas
Sinestesia: Majas Sinestesia adalah
proses perubahan makna yang terjadi sebagai akibat pertukaran tanggapan
antardua indera yang berbeda.Contohnya: Senyuman gadis itu
manis sekali.
- Majas
Antropomorfisme: Majas Antropomorfisme
yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia
untuk hal yang bukan manusia. Contohnya: Lidah-lidah
lonceng memukul sunyi.
- Majas Metafora: Majas Metafora adalah majas yang mengungkapkan
ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Contohnya: Raja
Hutan telah siap untuk menerkam.
- Majas Simile: Majas Simile adalah majas yang membandingkan dua
hal yang pada hakikatnya berbeda namun dianggap sama. Contohnya: Bagai
pungguk yang merindukan bulan.
- Majas
Alusio: Majas Alusio adalah majas yang
menunjuk secara tidak langsung pada suatu hal/peristiwa atau suatu
tokoh. Contohnya: Jika gempa terjadi, kami teringat
bencana tsunami yang telah memorak-porandakan segalanya
- Majas Alegori: Majas alegori adalah majas perbandingan yang
memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contohnya: Suami
sebagai nahkoda, istri sebagai juru mudi.
Pengertian Majas, Contoh &
Macam-macam Majas -
Materi pelajaran Bahasa Indonesia yang terdapat pada kurikulum yang lama maupun
baru sangatlah banyak, salah satunya ialah materi majas. Ya, majas merupakan
materi yang cukup sering dibahas mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, hingga
tingkat SMA/SMK. Pengertian majas adalah bahasa indah yang
digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk
memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak
atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas
dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat
dalam puisi, pantun, dan karya sastra ataupun karya tulis lainnya.
Selain
itu, ada pengertian atau definisi lain yang menggambarkan tentang majas, yakni
pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan
kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang contoh macam-macam
majas seperti, Metafora, Personifikasi, Hiperbola, Alegori dan lain-lain
adalah hal penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu
materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini. Gaya
bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap pembacanya merasa
tertarik untuk menyimaknya, bahkan sampai berulang kali.
Penggunaan majas yang
baik dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita menjadi syarat mutlak apakah
tulisan tersebut menarik atau tidak. Oleh karena itu juga, kemampuan yang baik
dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi Anda yang ingin mendalami dunia
penulisan, entah itu novel, puisi, ataupun pantun. Jadi perbanyaklah merangkai
beragam susunan bahasa dalam pikiran dan tulisan Anda di buku setiap harinya supaya
otak Anda semakin terlatih untuk membuat majas dengan gaya yang menarik. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen
Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Pengertian Majas, Contoh &
Macam-macam Majas
|
Macam
Macam Majas
Secara
garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan maupun kelompok. Dan
dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan
jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.
Majas
terdiri atas :
-->
Majas Perbandingan
-->
Majas Pertentangan
-->
Majas Sindiran
-->
Majas Penegasan
Setelah diatas kita
membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada dalam struktur
berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana
pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya, referensi
berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan
perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar
ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya,
Majas Perbandingan terbagi atas :
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap
dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini
ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
·
Semangatnya keras bagaikan baja.
·
Mukanya pucat bagai mayat.
·
Wajahnya kuning bersinar bagaikan bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara
langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian
kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai
lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung
dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora
seperti berikut ini.
Contoh:
·
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat
penting)
·
Raja siang keluar dari ufuk timur
·
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
·
Harta karunku (sangat berharga)
·
Dia dianggap anak emas majikannya.
·
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan
benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
·
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
·
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
·
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari
pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan
atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang
lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan
simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir
menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang
rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu
dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol
atau lambang.
Contoh:
·
Ia terkenal sebagai buaya darat.
·
Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
·
Ia adalah seorang bunga desa
·
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
·
Melati, lambang kesucian
·
Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari
sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa
penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
·
Di kantongnya selalu terselib gudang garam.
(maksudnya rokok gudang garam)
·
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api.
(maksudnya kopi kapal api)
·
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda
(maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk
menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri
atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk
keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk
sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt.
07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan
dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, "
umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila
yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis
dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada
pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi
berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang
berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara
pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai
ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang
berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan
berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau
meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang
berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya
untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan
penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara
berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat
tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang
kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut
idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di
dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa
kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang
pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar
pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan
bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut
dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua
pun mengikuti lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden
sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara
berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir
dalam pesta perayaan kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang
merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak
memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah
formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan
sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan
dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang
malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat
Aku baca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung
kepada orang lain
Contoh :
a)
Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas
diucapkan oleh orang terpel
b) ...ajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang
tidak wajar itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini
biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!